Membangun rumah di lahan sawah bisa saja anda lakukan. Asal tahu caranya dengan benar. Strategi mendirikan bangunan di jenis tanah gembur ini berbeda dari yang lain. Jadi tips dan tata cara membangun rumah di lahan bekas sawah juga harus anda pelajari dengan baik. Lahan sawah basah atau kering menjadi pilihan karena semakin sempitnya lahan perumahan terutama di daerah perkotaan.
Lokasi yang paling tepat untuk membangun sebuah rumah adalah daerah tanah dengan sifat keras dan kering, sehingga pondasi yang telah dibangun dapat kokoh serta tak mudah alami pergeseran. Tapi terkadang anda dapat lokasi yang tak menguntungkan sebagai hunian. Seperti tanah gembur dan lembek. Seperti tanah bekas persawahan atau rawa-rawa.
Tanah sawah yang gembur ini bisa sebabkan pondasi rumah tak cukup kuat untuk menahan beban, sehingga mudah sekali bergeser atau pun melesak masuk membuat lubang tanah. Bila memang yang demikian ini terjadi, maka akan timbulkan beberapa efek buruk, salah satunya dinding tembok yang mudah retak. Bahkan lantai rumah Anda juga ikut melesak masuk. Dan yang lebih buruknya lagi, bangunan bisa jadi miring atau pun roboh sewaktu-waktu.
Selain rugi, kejadian ini juga dapat sangat membahayakan keselamatan para penghuninya. Tapi, Anda tak perlu risau lagi akan hal tersebut, sebab kali ini kami akan membagikan tips atau tata cara bangun rumah di lahan sawah yang gembur sehingga terhindar dari kemungkinan buruk tadi.
Tata cara membangun rumah di lahan sawah
-
Pastikan anda bisa bangun di atas lahan sawah
Karena setiap lahan punya tujuan masing-masing, maka anda harus pastikan bahwa lahan sawah ini bisa dibangun. Caranya dengan mencari info dan atau langsung meminta ijin pemerintah setempat. Dari sana akan ketahuan, bisa tidaknya ada anda mengubah sawah jadi lahan bangun rumah. Lihat mengurus ijin mengubah lahan basah menjadi lahan kering disini.
-
Ukur Kedalaman Lahan
Untuk membangun rumah di lahan sawah, cara yang dapat ditempuh adalah dengan mengukur kedalaman tanah sawah yang gembur tersebut. Bila memang tak begitu dalam, maka tanahnya dapat dikeruk atau pun diambil. Bila sudah, tanahnya dapat ditutup kembali dengan menggunakan tanah lain yang memiliki sifat lebih keras.
-
Ratakan tanah
Untuk melakukan ini anda bisa kerjakan secara tradisional memakai alat cangkul. Atau bisa dengan cara modern. Istilah urug juga sering dipakai. Jadi cara mengurug tanah persawahan lebih baik dengan pasir atau tanah padat. Memang terlihat lebih mahal, tapi hasilnya juah lebih baik dari pada tanah cadas atau tanah kapur. Meratakan tanah dengan alat berat akan cepat dan hasilnya lebih baik. Meski harga lebih mahal.Namun begitu untuk investasi jangka panjang sebaiknya gunakan alat berat. Disamping meratakan tanah, mesin juga digunakan untuk memadatkan sehingga permukaan tanah akan kokoh dan tidak mudah bergeser atau terjadi tanah longsor.
-
Matangkan tanah
Apa ini ? apa perlu digoreng tanahnya ? Tidak juga, mematangkan tanah disini berarti membuat tanah sedemikian rupa sehingga dia siap bangun. Bila sudah selesai meratakan dan memadatkan tanah, rumah tak dapat dibangun begitu saja.Akan tetapi masih harus menunggu beberapa bulan supaya tanahnya benar-benar keras. Karena umumnya walaupun sudah diratakan dan juga dipadatkan dengan menggunakan mesin, akan tetapi tanahnya masih saja bisa bergerak atau pun melesak ke dalam.
Salah satu contoh tanah matang adalah adanya tanaman yang tumbuh dengan baik, kalau hujan tanahnya tidak tergerus air. Dan jika itu musim kering tanah tidak retak atau berongga. Anda juga bisa ujicoba dengan menusuk pakai benda tajam dan panjang. Semisal linggis, masukkan ke tanah pakai tangan. Apa mudah masuk, jika mudah, dan masih berair kemungkinan tanah belum padat.
-
Pasang Pondasi
Waktu yang nantinya dibutuhkan untuk mengeraskan atau pun memadatkan tanah sawah ini tak hanya dalam hitungan hari atau pun minggu saja, akan tetapi sampai berbulan-bulan lamanya. Dan meskipun sudah dilakukan pemadatan, bukan berarti tanahnya bisa dibuat bangunan rumah begitu saja. Supaya tetap kuat, ada baiknya pondasi yang dipergunakan adalah dengan menggunakan pondasi tiang pancang. Bila pondasinya dengan menggunakan batu kali, umumnya tak cukup kuat untuk menahan beban. Apalagi bila rumahnya tersebut menggunakan system 2 lantai atau pun lebih.
Dan yang perlu diperhitungkan di sini, pada saat Anda memasang tiang pancang tersebut adalah bisa menimbulkan getaran dan suara bising. Sebaiknya sebelum proses pemasangan tiang pancang tersebut, perlu adanya komunikasi dengan masyarakat setempat. Selain dengan menggunakan tiang pancang, cara lainnya adalah dengan system bored pile. System satu ini jauh lebih mudah untuk diterapkan walaupun rumah yang dibangun ada di daerah pemukiman padat.
Apabila Anda menggunakan tiang pancang, tiang tersebut nantinya akan langsung ditanam dalam tanah dengan menggunakan mesin, akan tetapi apabila Anda menggunakan bored pile, maka tanahnya tersebut diberi lubang-lubang dengan cara dibor, untuk ukuran kedalamannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah dilakukan pengeboran, baru pondasi besi tulang yang terlebih dulu ditata di masukkan ke dalamn . Selanjutnya, besi tulang diberi campuran batu, beton, semen, dan juga pasir. Nah, setelah pondasi rumah ini jadi, barulah Anda bisa bangun rumah sesuai keinginan.
Demikianlah informasi tentang tata cara membangun rumah di lahan sawah. Semoga saja bisa bermanfaat.
No Responses